LPM Fenomena – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menjadi pusat perhatian dunia internasional melalui penyelenggaraan Lomba Bercerita Nusantara dalam rangkaian Gebyar Pembelajar BIPA 2.0 Tahun 2025. Acara yang berlangsung pada Rabu (14/5) di Gedung B lantai 5 Unisma ini diikuti oleh mahasiswa asing dari 11 perguruan tinggi penyelenggara BIPA di Jawa Timur.
Lomba yang berlangsung meriah ini menampilkan 18 peserta dari berbagai negara, termasuk Pakistan, Vietnam, Polandia, dan Timor Leste. Para peserta menunjukkan kemampuan berbahasa Indonesia mereka melalui penuturan cerita-cerita rakyat nusantara yang kaya akan nilai budaya.

Salah satu peserta dari Timor Leste, Nivio de Costa Orclho, menuturkan bahwa lomba ini sangat bermanfaat baginya sebagai pelajar bahasa Indonesia.
“Lomba ini sangat bagus dan intensif bagi saya. Sebagai orang asing yang mengikuti lomba ini, saya belajar banyak hal, terutama dalam segi bahasa dan keterampilan berbicara di depan banyak orang menggunakan bahasa Indonesia,” katanya dengan antusias.
Nivio membawakan cerita Tangkuban Perahu dalam lomba tersebut. Ia mengaku memilih cerita ini karena ketertarikannya pada budaya Jawa. Meski demikian, ia mengakui bahwa tantangan terbesar dalam bercerita menggunakan bahasa Indonesia adalah mengucapkan kata demi kata dengan benar dan berbicara dengan tata bahasa yang tepat.
Ibu Frida, salah satu juri lomba, mengungkapkan kekagumannya terhadap para peserta.
“Yang membuat saya sangat terkesima adalah mereka mampu menghafal cerita-cerita nusantara dengan sangat baik. Bahkan, mereka tidak ada yang membawa teks sama sekali dan bercerita dengan gestur yang tepat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ibu Frida menambahkan bahwa sebagian besar peserta sangat luar biasa dalam bercerita dan mereka berusaha untuk memahami makna dari cerita yang dibawakan, bukan sekadar menghafal.
“Ada juga properti-properti yang dipakai sehingga menjadi sangat menarik dan meriah,” tambahnya.
Berbagai motivasi mendorong warga negara asing mempelajari bahasa Indonesia, salah satunya terkait pengembangan pariwisata. Contohnya, Uzbekistan yang kini gencar mendorong warganya belajar bahasa Indonesia untuk menjadikan negaranya sebagai destinasi wisata bagi pendatang dari Indonesia.
Lomba Bercerita Nusantara ini merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Unisma dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang kedua. Ke depannya, seperti yang diharapkan oleh Ibu Frida, lomba serupa diharapkan dapat diselenggarakan kembali dengan cerita-cerita yang lebih beragam dan peserta yang lebih banyak.
Informasi tambahan, Gebyar Pembelajar BIPA 2.0 Tahun 2025 ini juga mencakup Pameran Budaya Internasional guna melengkapi rangkaian kegiatan yang menjembatani perbedaan budaya dan bahasa antar negara. (yus-roy)