LPM Fenomena – Dalam rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) ke-44 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma), dihelat acara Gelar Karya Dosen dan Mahasiswa yang menampilkan berbagai inovasi kreatif dari tiga program studi.
Acara yang berlangsung Pada Sabtu, (17/05) di Hall Oesman Mansoer ini juga menjadi ajang showcase bagi mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) angkatan 2024.
Kegiatan tersebut dibuka dengan sambutan Ketua Pelaksana, Bapak Ganjar Setyo Widodo yang menyampaikan pentingnya kreativitas bagi calon pendidik.
“Tujuan kegiatan hari ini yaitu mewadahi kreativitas calon guru dan memberikan wawasan kepada adik-adik SMA, bahwa menjadi guru banyak yang bisa kita hasilkan, banyak yang bisa kita buat, dan banyak hal yang bisa kita inovasikan,” ujarnya.
Sebanyak 10 booth mahasiswa PPG turut meramaikan acara, dengan distribusi booth terbagi dalam tiga program studi: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dengan 2 booth, Pendidikan Matematika (PMAT) dengan 4 booth, dan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) juga dengan 4 booth. Booth-booth tersebut menampilkan hasil inovasi pembelajaran yang merupakan refleksi dari pengalaman praktik mengajar di sekolah.

Setelah itu, acara semakin semarak dengan presentasi dari dosen dan mahasiswa program Sarjana dari ketiga program studi. PBSI mengangkat tema “Pesona Karya Kreatif Dosen dan Mahasiswa PBSI: Membangun Kreativitas dan Inovasi”, sementara PMAT berbagi pengalaman tentang lolos Pendanaan PKM RSH. Tidak ketinggalan, PBI menampilkan presentasi bertajuk “Pendidikan Bahasa Inggris Go Global: Sederet Program Internasional untuk Kesempatan Belajar dan Berjaring”.
Setiap sesi presentasi diiringi pembagian door prize yang menambah antusiasme peserta. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari setiap booth mahasiswa PPG yang memamerkan kreasi inovatif mereka.
Eva, salah satu mahasiswa PPG dari Booth PBSI A1 yang mengangkat konsep “Budaya dan Literasi” menuturkan proses persiapan booth merek. Meski menghadapi kendala waktu karena padatnya jadwal kegiatan PPG, Eva mengaku puas dengan hasil yang dicapai dalam waktu singkat.
“Diawali dengan membuat planning, konsep, diskusi terkait dengan dekorasi dan mini game untuk menarik perhatian. Kendalanya ada di waktu, karena PPG ini jadwalnya sangat padet, sebelumnya ada seminar di hari Rabu dan Kamis, jadi waktu eksekusinya kurang dari tiga hari,” ujarnya.
Menariknya, acara ini juga mengundang sebanyak 30 SMA/SMK se-Malang Raya. Jabal, siswa SMK Plus Almaarif Singosari, menyampaikan kesan positifnya tentang acara tersebut.
“Meskipun sama-sama satu jurusan, ide-ide karyanya berbeda-beda, kreatif, dan cukup menarik buat saya,” ujarnya saat diwawancarai.
Puncak acara ditutup dengan pengumuman booth terbaik dari masing-masing program studi. Booth A1 menyabet penghargaan terbaik untuk kategori Bahasa Indonesia, booth “Si Pintar” untuk Matematika, dan “Cross-Cultural Journey” untuk Bahasa Inggris.
Gelar Karya ini tidak hanya menjadi wadah kreativitas bagi calon guru dan dosen, tetapi juga memberikan inspirasi bagi siswa SMA/SMK yang hadir bahwa profesi guru memiliki banyak inovasi dan tidak membosankan seperti yang kadang orang simpulkan. (Saf/Roy)