"Berbagi Kata, Berbagi Berita"

Mengenang 15 Tahun Wafatnya Gus Dur, Alumni LPM Fenomena Gelar Diskusi Buku

Foto bersama Pembicara dan peserta Diskusi Buku Insya Allah, Saya Serius: NU, Muhammadiyah, & Budaya Arab (Gading, 2024). (Foto/Nawwal)

LPM FENOMENA – Dalam memperingati 15 tahun wafatnya K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fenomena, Ahmad Mustaqim dan Hayat Abdurrahman menggelar diskusi buku Insya Allah, Saya Serius: NU, Muhammadiyah, & Budaya Arab (Gading, 2024). Acara ini berlangsung di Oase Café Literasi, Merjosari, Malang, pada Kamis (30/1/2025).

Buku yang menjadi topik diskusi merupakan kumpulan esai Gus Dur yang disunting oleh Hairus Salim HS. Buku ini berisi 26 esai yang membahas pemikiran Gus Dur, khususnya mengenai organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Menurut Hayat, acara ini awalnya hanya merupakan inisiatif pribadi untuk mengisi waktu luang. Namun, mengingat buku tersebut baru saja terbit pada Desember 2024, ia kemudian berinisiatif menjadikannya sebagai bagian dari peringatan wafatnya Gus Dur.

“Acara ini saya adakan untuk mengisi waktu luang sebenarnya. Kebetulan, buku terbaru yang saya beli ini juga baru saja terbit pada Desember lalu. Jadi, sekalian saya buat acara, sesuai dengan tujuan penyusunan buku ini, yakni untuk memperingati 15 tahun wafatnya Gus Dur,” ujarnya.

Sebagai tokoh yang dikenal dengan pemikiran pluralis dan progresif, Gus Dur sering menjadi bahan diskusi akademik dan sosial. Pemikirannya banyak dituangkan dalam berbagai tulisan yang diterbitkan di majalah, jurnal, dan makalah diskusi.

Menurut Ahmad Mustaqim, alumni LPM Fenomena angkatan 2018 yang menjadi pembicara utama dalam diskusi ini, menyoroti pola berpikir Gus Dur yang selalu mengedepankan keseimbangan antara kritik dan apresiasi.

“Gus Dur selalu mengimbangi kritik tersebut dengan apresiasi. Ia senantiasa menimbang kelebihan dan kekurangan, kelemahan dan kekuatan. Dengan tiga pola tersebut—kritik, apresiasi, dan pertimbangan—tulisannya selalu memiliki kandungan penting yang relevan lintas zaman,” jelasnya.

Diskusi ini menjadi ajang refleksi bagi para peserta untuk memahami lebih dalam warisan intelektual Gus Dur. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat pemahaman terhadap peran NU dan Muhammadiyah dalam konteks Islam di Indonesia.

reporter

Ahmad Nawwal Samhan A.A

Editor:

Muhammad Dzunnurain

Berita Terkait

Tok! Fikri-Amila Unggul 71,51% di Pemira Unisma 2025, KPU Tunggu Masa Sanggah 3 Hari Sebelum Penetapan Final

Sukseskan Gelar Grand Final, FKIP Unisma Lahirkan Duta Mahasiswa Profesional dan Berakhlakul Karimah.

Mahasiswa PBSI Unisma Gelar Kegiatan Sosial di Panti Asuhan Nurul Jadid melalui Cerita dan Game Edukatif dalam Peringatan Hari Anak Sedunia

Finalis Putra Putri FKIP UNISMA 2025 Tampilkan Bakat Usai Jalani Prosesi Pengukuhan

Puncak Gebyar Bulan Bahasa 2025: Himaprodi PBSI Unisma Ajak Mahasiswa ‘Menyelami Dunia Puisi’

Potret “Gelap Terang” Indonesia di UB: Peringatan Darurat SDM Bertemu Ancaman Regresi Demokrasi dan Pacu Teknologi AI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Produk Fenomena

Majalah LPM Fenomena Edisi 30

Lensa

Terbaru

Rest In Poor Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa UNISMA

Tok! Fikri-Amila Unggul 71,51% di Pemira Unisma 2025, KPU Tunggu Masa Sanggah 3 Hari Sebelum Penetapan Final

Sukseskan Gelar Grand Final, FKIP Unisma Lahirkan Duta Mahasiswa Profesional dan Berakhlakul Karimah.

Populer

Rest In Poor Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa UNISMA

Tok! Fikri-Amila Unggul 71,51% di Pemira Unisma 2025, KPU Tunggu Masa Sanggah 3 Hari Sebelum Penetapan Final

Sukseskan Gelar Grand Final, FKIP Unisma Lahirkan Duta Mahasiswa Profesional dan Berakhlakul Karimah.

Terbaru

Rest In Poor Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa UNISMA

Tok! Fikri-Amila Unggul 71,51% di Pemira Unisma 2025, KPU Tunggu Masa Sanggah 3 Hari Sebelum Penetapan Final

Sukseskan Gelar Grand Final, FKIP Unisma Lahirkan Duta Mahasiswa Profesional dan Berakhlakul Karimah.

Politik Bukan “Seni Pasrah”: Melawan Demokrasi Semu dan Menuntut Jihad Intelektual Mahasiswa UNISMA

Populer

Rest In Poor Badan Eksekutif Mahasiswa dan Dewan Perwakilan Mahasiswa UNISMA

Tok! Fikri-Amila Unggul 71,51% di Pemira Unisma 2025, KPU Tunggu Masa Sanggah 3 Hari Sebelum Penetapan Final

Sukseskan Gelar Grand Final, FKIP Unisma Lahirkan Duta Mahasiswa Profesional dan Berakhlakul Karimah.

Politik Bukan “Seni Pasrah”: Melawan Demokrasi Semu dan Menuntut Jihad Intelektual Mahasiswa UNISMA

Produk Fenomena

Majalah LPM Fenomena Edisi 30

Lensa