"Berbagi Kata, Berbagi Berita"

“UNISMA PERSIAPKAN PROTOKOL KESEHATAN YANG KETAT UNTUK MENYAMBUT KULIAH TATAP MUKA”

Sumber: DUTA.CO/IST

MALANG – Universitas Islam Malang melakukan berbagai persiapan menuju kuliah tatap muka yang akan dibuka pada bulan Juli mendatang. Terhitung sejak hari Kamis (24/6/2021) persiapan yang dilakukan mulai dari menganalisis situasi, sarana yang berkaitan dengan protokol kesehatan yang sudah disiapkan di area kampus, ambulance, tim kedokteran, mata kuliah yang akan diluringkan, atau pun mata kuliah yang akan didaringkan, sarana ruangan dengan kursi yang sudah ditata sesuai dengan standar covid-19 hingga prosedur mahasiswa yang akan memasuki kawasan kampus.

Selama pandemi covid-19 melanda, semua kegiatan di kampus hampir berjalan seperti biasanya, hanya saja jumlahnya yang dibatasi. “Kegiatan di kampus tetap berjalan normal meskipun kegiatan KBM belum ada. Seluruh organisasi tetap tidak mengabaikan protokol kesehatan, seperti kegiatan UKM, Organisasi, PMII dan lainnya,” ujar Adnan Abdul Kholik (Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia asal Palembang yang saat ini berada di Malang dan sering pergi ke kampus).

Selain itu, mahasiswa yang akan memasuki wilayah kampus harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti halnya peraturan Pemerintah pada umumnya. Pertama,jumlahnya harus20 % dari kapasitas normal. Kemudian boleh dilakukan sepanjang mereka mampu menjaga 5 M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi kegiatan), serta harus mendapatkan izin dari Satgas Penanganan covid-19. Menurut Adnan, kampus juga sudah sangat baik dalam menerapkan protokol kesehatan, seperti diwajibkan bagi yang masuk kampus Unisma harus memakai masker, sudah tersedianya tempat cuci tangan di sudut-sudut gedung, serta sudah ada hand sanitizer di setiap ruangan.

Satgas Penanganan Covid-19 di kampus juga ikut berperan penting dalam meminimalisir penyebaran virus Covid-19. Berbagai cara dilakukan, mulai dari tracing, pengecekan suhu tubuh, serta penyeterilan kampus. Begitu juga yang dilakukan oleh Noor Shodiq Iskandar selaku Ketua Satgas Penanganan covid-19 di Unisma “Unisma telah meminimalisir penyebaran covid-19 dengan cara yang pertama, tracing kondisi pada setiap dosen, karyawan, dan mahasiswa. Kedua, pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang yang ingin masuk kampus, memakai masker, cuci tangan. Dan yang terakhir, penyeterilan kampus setiap hari Sabtu dan hari-hari tertentu yang sekiranya bisa diseterilkan, seperti dengan penyemprotan. Upaya meminimalisir ini kita lakukan melalui Satgas Pusat dan Satgas Fakultas.” Ujarnya.

Namun, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan Unisma, terdapat beberapa kendala yang dialami dalam menyambut persiapan kuliah tatap muka “Jumlah mahasiswa yang ditangani oleh Satgas Covid-19 sebanyak 15.000 orang, termasuk dosen, kemudian kurang lebih seribu karyawan tentunya. Dengan jumlah tersebut, dibutuhkan pemikiran serta berbagai persiapan yang lebih matang. Selain itu, pemikiran setiap orang juga berbeda-beda sehingga kita harus menyamakannya. Pertemuan mahasiswa juga perlu diatur, seperti ketika masuk kelas dan pergaulan di luar dan di dalam kampus, serta kendala yang terjadi dalam disiplin memakai masker, cuci tangan dan lain-lain”, ungkap Shodiq.

Ketua Satgas ini juga berharap kepada semua civitas akademik Unisma untuk mematuhi peraturan yang ada, terutama terkait covid-19 saat memasuki kampus  “Harapan saya kepada semua civitas akademika Unisma, manakala masuk kampus ini mengikuti peraturan yang ada, khususnya terkait penghindaran terhadap penyebaran covid-19,” tuturnya saat diwawancarai.

            Sementara itu, Adnan berharap agar kuliah tatap muka bisa segera dilaksanakan karena kuliah daring dirasa kurang efektif. “Harapan saya ya semoga diadakan pembelajaran tatap muka kembali. Karena menurut saya, pembelajaran berbasis daring yang sudah berjalan satu tahun ini sangatlah kurang efektif, terutama untuk saya, sebab pembelajaran tatap muka bisa membangun intraksi sosial yang baik, serta tidak ada lagi yang namanya anak dunia maya yang selalu ketergantungan Hp.”

penulis

Dini Fitriningtyas

Berita Terkait

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

LPBA-BIPA Universitas Islam Malang Menggelar Lokakarya Penguatan Program Bahasa Asing dan BIPA 2024

Semangat Solidaritas Membentuk Generasi Berkualitas dalam Temu Akrab Mahasiswa Baru PBSI Unisma

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan : Menjaga Solidaritas Masyarakat Sipil Terhadap Perjuangan Keluarga

Talkshow Pendidikan Ikut Memeriahkan Penutupan Kompetisi Matematika Nasional PHI Ke-XXIII di Unisma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Produk Fenomena

Buletin Fenomena Edisi September 2024

Lensa

Terbaru

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Populer

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Terbaru

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Populer

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Produk Fenomena

Buletin Fenomena Edisi September 2024

Lensa