"Berbagi Kata, Berbagi Berita"

Pecel: Lebih dari Sekadar Hidangan, Sebuah Warisan Budaya

Ilustrasi by: Pinterest

LPM Fenomena – Pecel, hidangan sederhana namun kaya rasa, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia, khususnya di Jawa. Lebih dari sekadar makanan, pecel mencerminkan sejarah, tradisi, dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.

Asal-Usul Pecel: Jejak Sejarah yang Memanjang

Kapan persisnya pecel mulai ada? Hingga kini, para ahli masih menelusuri asal-usul pasti dari hidangan ini. Namun, terdapat beberapa teori yang cukup kuat sebagai rujukan.

Zaman Kerajaan: Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa pecel telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Jawa, seperti Mataram Kuno. Pecel saat itu merupakan hidangan istimewa yang disajikan untuk raja dan bangsawan.

Pengaruh Agama: Ada pendapat bahwa pecel mulai populer seiring penyebaran agama Islam di Jawa. Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, dikabarkan sangat menyukai pecel dan memperkenalkannya kepada masyarakat.

Kearifan Lokal: Teori lain menyebut pecel sebagai hasil kearifan lokal masyarakat Jawa, yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat seperti sayuran dan kacang-kacangan.

Gastronomi Pecel: Perpaduan Rasa yang Sempurna

Apa yang membuat pecel begitu istimewa? Jawabannya terletak pada perpaduan rasa yang unik namun sederhana. Pecel menggunakan berbagai macam sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang kaya rempah.

Pilihan Sayuran: Bahan sayuran dalam pecel sangat bervariasi, tergantung daerah asalnya. Namun umumnya terdiri dari kacang panjang, bayam, kangkung, tauge, dan beberapa jenis sayuran lainnya.

Bumbu Kacang: Ini adalah kunci cita rasa pecel. Bumbu kacang dibuat dari kacang tanah yang digoreng, dihaluskan, kemudian dicampur dengan rempah seperti bawang merah, bawang putih, kencur, cabai, gula merah, dan asam jawa.

Untuk menambah kenikmatan, pecel sering disajikan dengan lauk pendamping seperti tempe goreng, tahu goreng, atau telur rebus.

Pecel: Lebih dari Sekadar Makanan

Mengapa pecel begitu digemari? Selain rasanya yang lezat, pecel juga memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi.

Simbol Kesederhanaan: Pecel sering dianggap sebagai simbol kesederhanaan dan kearifan lokal. Hidangan ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat, dan proses pembuatannya pun tidak rumit.

Makanan Sehat: Pecel kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan.

Hidangan Sosial: Pecel sering disajikan pada berbagai acara sosial, seperti kenduri, arisan, atau pertemuan keluarga.

Ragam Pecel di Indonesia

Pecel memiliki banyak variasi di berbagai daerah. Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam penyajian dan bahan-bahan yang digunakan.

Pecel Madiun: Terkenal dengan bumbu pedas dan banyaknya lauk pendamping.

Pecel Solo: Bumbunya lebih halus dan cenderung manis.

Pecel Surabaya: Beragam variasi, mulai dari pecel lele hingga pecel sayuran.

Sebagai warisan budaya kuliner Indonesia yang patut dilestarikan. Selain lezat, pecel juga mengandung nilai sejarah, sosial, dan kesehatan yang tinggi. Dengan terus menikmati dan memperkenalkan pecel kepada generasi muda, kita turut menjaga kelestarian kuliner Nusantara.

Berita Terkait

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Produk Fenomena

Buletin Fenomena Edisi September 2024

Lensa

Terbaru

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Populer

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Terbaru

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Populer

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Produk Fenomena

Buletin Fenomena Edisi September 2024

Lensa