Akibat adanya wabah virus covid-19 banyak orang yang harus kehilangan pekerjaannya dan beberapa pengusaha mengalami kerugian besar. Salah satunya yakni para pengusaha perikanan di kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Para pengusaha perikanan tersebut mengaku harus mengurangi jumlah karyawan akibat pembayaran untuk hasil ekspor yang molor, yang akhirnya berimbas dengan uang untuk modal usaha nantinya.
Herry, salah satu pelaku usaha dagang (UD) pengolahan ikan dari Sekawan Mina yang biasanya melakukan pengolahan ikan seperti ikan asin, tawas, dan pengolahan rajungan yang nantinya akan diekspor, terpaksa mengurangi sebagian pegawainya. Tak hanya itu saja, ia juga sampai melakukan sistem giliran antar pegawai sesuai dengan waktu yang ditentukan untuk mengurangi jumlah kerumunan.
“Pengurangan pegawai ini terpaksa saya lakukan, meskipun tidak banyak sekali. Kami juga menerapkan sistem giliran kerja, yang biasanya masuk 100 orang dibagi menjadi setengahnya masuk.” Ungkapnya. Dia mengaku bahwa sebenarnya banyak pegawai yang keberatan, karena sumber penghasilan mereka hanya dari pekerjaan itu saja.
Akibat adanya pandemi ini usaha ekspor turun drastis. Akibatnya keuangan perusahaan juga tidak stabil bahkan sampai molor berbulan-bulan. Padahal sebelum adanya pandemi tidak pernah terjadi hal-hal seperi itu. Selain usaha ekspor, dari harga juga rendah. “Kalau dulu biasanya dalam satu minggu bisa sampai tiga kali pembayaran” tutur Herry.