LPM FENOMENA– Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fenomena kembali menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut (PJTL) angkatan 2025. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. mulai Sabtu, I6 Juni sampai Minggu, I7 Juni 2025 di Gedung Al-Hanafi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Mengusung tema Jurnalisme Berkualitas di Era Informasi Menembus Batas. Acara ini diikuti oleh anggota baru yang telah mendaftar dan telah mengikuti Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) pada bulan Mei lalu.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan PJTL ini dilakukan bersamaan dengan pelantikan peresmian anggota baru LPM FENOMENA angkatan 2025. Momen ini terasa tepat, sebab para peserta dapat langsung praktik wawancara ke lapangan. Sebuah tanda bahwa mereka adalah wartawan kampus Universitas Islam Malang.
Meskipun hanya diikuti oleh 4 orang peserta, ketua pelaksana Sri Widyawati menegaskan bahwa acara ini bukan hanya terkhusus untuk para anggota baru saja. Namun juga merupakan penyegaran materi bagi pengurus LPM FENOMENA angkatan 2025.
“Harapannya ini menjadi bekal untuk kita semua agar naik level dalam cara penulisan berita, bagaimana wawancara menjadi lebih tajam dan bagaimana memahami jurnalistik di era digital seperti saat ini,” terang mahasiswa PBSI semester 6 itu.

Era Baru, Dinamika Baru
Pada edisi PJTL kali ini, LPM Fenomena mengundang 4 pemateri. Tentu bukan sembarang pemateri, tiga orang diantaranya adalah akademisi dan satu pemateri lagi merupakan staf TIMES Indonesia.
Salah satu dari pemateri tersebut adalah Erfan Effendi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma sekaligus alumni LPM Fenomena. Walaupun membawakan materi Penyuntingan, namun beliau juga menunjukkan kepedulian terhadap masa depan LPM Fenomena Unisma.
Dalam obrolan santai setelah sesinya, Erfan menuturkan butuhnya LPM Fenomena untuk bertranformasi menuju sesuatu yang baru. Sesuai dengan tema acara ini, bahwa media massa harus segera beradaptasi menjaadi media digital.
“Hampir semua media cetak perlahan bangkrut. Untuk bertahan mereka perlu bertransformasi menjadi media digital. LPM Fenomena memang sudah ada website untuk mendukung itu, namun harus segera dioptimalisasikan bersama media sosial lainnya. Maksudnya agar organisasi ini juga memiliki sumber pendapatan. Bukan hanya untuk kepentingan acara saja, tapi juga demi kesejahteraan anggotanya,” tuturnya. (Wal/Saf)