"Berbagi Kata, Berbagi Berita"

Kearifan Lokal Sebagai Ideologi dan Identitas Bangsa

Oleh: M. Afnani Alifian

Kearifan lokal merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Indonesia memiliki ciri khas keragaman kearifan lokal yang menjadikan kehidupan dalam cinta damai. Pengetahuan kearifan lokal tumbuh menyejarah dan membadan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat mengkonstruksi nilai, norma, dan pengetahuan kearifan lokal guna mencipta sejarah.

Kearifan lokal menjadi salah satu identitas budaya bangsa, yang menjadikan suatu bangsa Indonesia memiliki jati diri juga berpengaruh pada watak serta karakter masyarakat. Kearifan lokal dipahami dari segi kata terdiri dari kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan, dan juga lokal (local) atau setempat. Secara sederhana kearifan lokal dapat kita dipahami sebagai gagasan setempat yang bersifat original atau asli, bijaksana, dan penuh kearifan, serta memiliki nilai kebaikan, yang tertanam dan juga diikuti oleh anggota masyarakat lainnya.

Kearifan lokal menjadikan poros utama pada berbagai sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, dengan hadirnya globalisasi permasalahan baru muncul, kearifan lokal tergerus budaya barat yang sekonyong-konyong masuk. Di era disrupsi, perlu pemahaman dan pengamalan pada kearifan lokal. Hampir pada setiap budaya lokal di Nusantara dikenal kearifan lokal yang mengajarkan gotong royong, toleransi, etos kerja, dan seterusnya.

Pewarisan kearifan lokal ini telah terjadi antar generasi, meski demikian tentu tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang semakin pragmatis dan konsumtif. Secara faktual dapat kita saksikan bagaimana kearifan lokal yang sarat kebijakan dan filosofi hidup nyaris tidak mampu terimplementasi dalam kehidupan yang kian pragmatis ini.

Lalu bagaimana kearifan lokal mewujud sebagai ideologi dan identitas bangsa sehingga terus kukuh dan kuat sebagai benteng pertahanan paling akhir kaum muda? Ideologi merupakan sistem keyakinan yang dianut oleh masyarakat untuk menata dirinya sendiri. Ideologi memiliki unsur berupa keyakinan, mitos, dan loyalitas. Keyakinan menunjuk adanya gagasan-gagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk dijadikan dasar dan arah strategis bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

Perlu dipahami bahwa Indonesia memiliki ideologi paten yaitu Pancasila. Pancasila merupakan ideologi dan falsafah negara. Jika mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lainnya maka bisa dikategorikan sebagai tindakan makar. Ideologi Pancasila ini  merepresentasikan masyarakat Indonesia yang multi-etnis, multikultural dan multi-agama.

Pancasila sebagai dasar negara ini, setidaknya perlu dipahami jika nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan dasar ataupun pondasi bagi bangsa ini dalam setiap penyelenggaraan tata negara. Pancasila sebagai dasar pembentukan norma hukum dan norma etik bagi bangsa Indonesia ini.

Bung Karno atau Soekarno bukan menciptakan Pancasila, tapi menggali tradisi yang ada di Nusantara jauh ke dasar. Pemahaman yang diadopsi Soekarno pada lima butir, didapatkan dari mutiara yang tersimpan pada kearifan lokal Nusantara. Pancasila adalah hasil dari penggalian Soekarno dari tradisi, budaya, dan adat istiadat yang ada di Indonesia.

Ideologi bangsa kita adalah Pancasila, asalnya Pancasila dari tradisi kearifan lokal kita. Kebudayaan yang ada di daerah Indonesia menghidupi Pancasila dengan demikian juga adalah menghidupi kearifan lokal. Nilai pancasila ini hakikatnya berbasis pada kearifan lokal yang didapatkan dari berbagai bentuk kegiatan masyarakat Indonesia. 

­ Praktik kearifan lokal itulah mencerminkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan yang terlaksana dalam kehidupan dengan tetap menjaga harmonisasi perbedaan. Pada akhirnya mengamalkan Pancasila berarti pula praktik berkearifan lokal.

Tulisan Lain di

Wisuda dan Toga Hanya untuk Sarjana

Kenaikan UKT; Mencerdaskan Bangsa atau Direkayasa Belaka?

PROFESOR LULUK S.A.P: BENGAWAN YANG MENCIPTAKAN SUNGAI LAIN

Parkir Liar Menjamur Dimana-mana

Mengenang Dedikasi dan Warisan Intelektual Sang Guru Besar

Doa Tahun Baru untuk BEM-UNISMA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terbaru

Antologi Penundaan

Bullying di Balik Hierarchy Permainan dalam Film Pyramid Game

Himaprodi PBSI UNISMA Wujudkan Pengabdian Nyata di Desa Podokoyo Melalui Program Kerja DEDIKASI

Wisuda dan Toga Hanya untuk Sarjana

Populer

Antologi Penundaan

Bullying di Balik Hierarchy Permainan dalam Film Pyramid Game

Himaprodi PBSI UNISMA Wujudkan Pengabdian Nyata di Desa Podokoyo Melalui Program Kerja DEDIKASI

Wisuda dan Toga Hanya untuk Sarjana