Aksi demonstrasi Hari Buruh Nasional di depan gedung balai kota Malang berlangsung tertib tanpa kericuhan. Aksi tersebut merupakan seruan dari ASURO ( Aliansi Suara Rakyat) yang mengajak berbagai elemen masyarakat diantaranya Buruh, mahasiswa dan masyarakat setempat untuk turut turun kejalan menyuarakan aspirasi, Rabu (01/05/2024).
Masa memulai aksi pada pukul 10.00 WIB dengan berkumpul di depan stadion Gajayana lalu longmarch menuju balai kota malang sebagai titik penyampaian aspirasi
Adapun isi tuntutan para demonstran adalah :
- Cabut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan PemerintahanPengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang serta Peraturan Turunannya.
- Hentikan Kriminalisasi terhadap Buruh dan Menjamin Kebebasan Berserikat bagi Buruh.
- Jalankan Reforma Agraria Sejati.
- Menuntut Optimalisasi Undang-Undang Jaminan Sosial dalam Praktik Pelaksanaanya Bagi Pekerja maupun Buruh.
- Sahkan RUU PPRT.
- Menuntut Pengusutan dan Penuntasan Kasus Kekerasan serta Pelanggaran HAM bagi Buruh di Masa Lalu dan yang Sedang Berlangsung.
- Mengutuk Keras Segala Bentuk Intervensi Pemilu yang Dilakukan oleh Stakeholder Dan Jajarannya yang Berakibat Pada Munculnya Kemunduran Demokrasi.
Didepan gedung balai kota Masa melakukan orasi-orasi, menyanyikan lagu perjuangan, dan ditutup dengan pementasan Bantengan dari seniman setempat
“ Kami tidak butuh respon dari pihak terkait, kami hanya ingin mengingatkan kepada khalayak umum bahwa masih ada kebijakan bermasalah yang merugikan di pemerintahan sebelumnya. Pesan saya untuk mahasiswa adalah terus bergerak. Perluas aksi. Kita sedang menuju era kegelapan” ujar Andi Ridwan selaku Ketua Solidaritas Persatuan Buruh Indonesia
” Kita harus terus mengkaji, membumikan isu-isu terkini, dan kemudian menyampaikan solusi-solusi atas problem yang sedang terjadi. Kita harus menjadi masyarakat yang cerdas” demikian pesan yang disampaikan oleh Satria Naufal selaku Mahasiswa dan partisipan ASURO