Badan Semi Otonom (BSO) Teater Bangkit Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang rayakan Diesnatalis ke-33 yang bertajuk pekan karya 12 yang melibatkan kelompok teater SMA seJawa-Bali serta teater mahasiswa, Sabtu (02 /11/24).
Pekan karya 12 merupakan rangkaian perayaan Diesnatalis ke-33 BSO teater Bangkit, mengangkat tema yang sangat menarik “Maksimalisasi Minimalis.” Sementara jargon acara yang berbunyi “Sedikit gaya, banyak karya” sangat relevan dengan isu pemuda saat ini. Acara ini berlangsung selama empat hari yaitu dari tangal 30 sampai 02 November 2024. Pada tanggal 30-31 Oktober, acara diisi dengan penampilan karya teater dari 12 SMA Se-Jawa Bali.
“Kami melibatkan kelompok teater SMA seJawa-Bali dengan total 12 kelompok,” ujar Amir sebagai ketua pelaksana.
Pada dua hari pertama, kelompok yang berpartisipasi adalah teater Taman dari MAN 2 Lamongan dengan judul Sang Mandor, Sanggar Seni Alidwa dari MA Darut Taqwa yang berjudul Los Bagadas De Los Pencos, Teater Catur dari SMAN 2 Pasuruan dengan judul Sang Mandor, UKS Sanggar Aliens MA At Taufiqiah dengan judul Soak, Teater Bunga-bunga SMA Islam Al-Maarif Singosari dengan judul Sang Mandor, Teater Pendopo dari MAN 1 Gresik dengan judul LIT, Teater Banyu Bening dari MA Sains Al-Qur’an Nurul Huda dengan judul Los Bagados De Los Pencos, Lab Teater 56 dari SMA Negeri Kalisat dengan judul Los Bagados De Los Pencos, Teater Sajadah Senja dari MA Al-Maarif Singosari dengan judul Wek-wek, Teater Awan dari MA Al-Ittihad dengan judul Wek-wek, teater Micro SMKN 1 Tuban dengan judul Sang Mandor, dan Teater Hawa dari SMKN 2 Tuban dengan judul Wek-wek.
“Tanggal 1 dan 2 kami mengadakan parade teater mahasiswa,” imbuhnya.
Pada dua malam terakhir dimeriahkan oleh penampilan teater mahasiswa diantaranya, teater Ruang Karakter yang yang mengusung judul 3 Hari Impian, UKM Seni Nanggala Universitas Trunojoyo Madura dengan judul Liku, Laku, Luka, Komunitas Teater Universitas Islam Malang dengan judul Petang di Taman, dan yang terakhir dari Teater Roda Universitas Al-Amien Prenduan dengan judul Sisi Gelap.
Point penting dari dua malam terakhir acara ini ada pada sesi sarasehan. Dimana semua audiens diarahkan untuk mengikuti forum diskusi yang di dalamnya membahas makna dari penampilan teater pada malam itu. Diskusi dipimpin oleh penyaji dari seniman yang kompenten sebagai pemantik.
Acara besar tersebut dipersiapkan selama kurang lebih tiga bulan guna mempersembahkan acara yang spesial dalam rangka merayakan Dies Natalis BSO Teater Bangkit. Dimana pada malam terakhir terdapat sesi pemotongan tumpeng sebagai symbol bahwa BSO teater bangkit telah berusia 33 tahun, pemotongan diwakili oleh Uswatun Hasanah M.Pd sebagai kakak tertua yang hadir pada malam itu.
Selain untuk merayakan Diesnatalis Teater Bangkit, pekan karya ini menjadi ajang bagi para pemuda untuk menampilkan bakat mereka dalam bidang teater, mengapresiasi seni teater, sekaligus melestarikan sastra dan budaya, juga menjadi wadah untuk kritik sosial.
