Covid-19 memukul mundur sektor pendidikan di Indonesia termasuk Universitas Islam Malang (UNISMA). Dilansir dari lamankliping UM.ac.id, bahwa UNISMA terhitung menerapkan pembelajaran daring mulai 17 Maret 2020. Begitu pun dengan kegiatan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dialihkan dengan kegiatan-kegiatan yang bisa dilangsungkan melalui daring, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan. Namun, hal tersebut ternyata tidak menjadi hambatan para ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk melaksanakan Program Kerja.
Program Kerja (Proker) yang disusun di awal masa jabatan mengalami kendala yang cukup signifikan. Qomarudin Hafidz selaku ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP menuturkan bahwa “Selama pandemi BEM FKIP masih sangat masif, meskipun kendalanya juga banyak dalam melaksanakan Proker, seperti susahnya komunikasi, susahnya anggota dalam membagi waktu antara jobdesk dan juga kuliahnya, susahnya bekerjasama seperti sebelum pandemi dan lain-lain, tetapi saya berasumsi bahwa pandemi bukan hambatan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam berorganisasi sehingga sampai saat ini Alhamdulillah proker hampir selesai meskipun juga masih ada beberapa sisa”.
Masa Pandemi membuat semua orang harus mengurangi kegiatan berkumpul dalam jumlah banyak, sehingga mengakibatkan beberapa Ormawa mengalami kendala dalam menjalankan Prokernya. Selain BEM, Badan Semi Otonom (BSO) Teater Bangkit juga mengakui megalami adanya hambatan, disebabkan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) “Dengan SDM yang sedikit tidak mengurangi semangat untuk tetap menjalankan Proker kami”, tutur Bendahara umum, Nurul Firdaus.
Akibat dari waktu dan kondisi yang tidak mendukung dalam pelaksanaan proker, Ormawa memilah beberapa acara yang masih bisa terlaksana atau mengganti rancangan acara di awal periode dengan kegiatan yang masih memungkinkan dilangsungkan secara daring, Ketua HMJ PBI (Pendidikan Bahasa Inggris), Hosnor Rofiq memperkirakan hanya ada 2 proker yang tidak terlaksana dari 19 proker yaitu snack dan cafeteria. sedangkan Fani Dwi Satriyan, Ketua HMJ Matematika menargetkan semua proker terlaksana “Kalau rencana kami Insya allah kami targetkan bisa terlaksana sesuai progam kerja yang sudah tersusun, mungkin hanya satu progam kerja yang tidak terealisasi yaitu Ospek Jurusan”, tutur ketua HMJ Matematika.
Selain adanya proker yang terhambat, keaktifan anggota dalam organisasi pun ada yang mengalami penurunan disebabkan beberapa hal atas keadaan pandemi. ketua HMJ Matematika mengeluhkan keaktifan anggota sangat kurang, tapi hal itu tidak bisa disalahkan karena situsi ini adalah hal yang baru”. Sedangkan dari ketua HMJ PBI menuturkan bahwa “Untuk keaktifan anggota jika dipersenkan mungkin yang benar-benar aktif 60%, yang sedang 30%, dan yang paling sedikit kontribusi paling 10%”, ucapnya saat diwawancarai via daring.
Dengan adanya kondisi pandemi Covid-19 ini, ketua BEM FKIP berharap tahun ini bisa menjadi pembelajaran dan juga acuan agar dapat lebih baik dan amanah lagi dalam berorganisasi “Harapan saya teman-teman bisa lebih semangat meskipun dihadapkan dengan situasi seperti ini. Makin sulit sebuah perjuangan makin indahlah kemenangan”, tuturnya saat akan mengakhiri wawancara. Begitupun dengan ketua HMJ Matematika menuturkan harapannya untuk kepengurusan selanjutnya “Harapan saya pribadi sih teman-teman pengurus nanti yang akan memegang estafet kepengurusan selanjutnya benar-benar bisa berkomitmen membawa HMJ Matematika untuk menjadi lebih baik bagaimanapun keadaannya dan permasalahan yang akan dialami.” Adanya pandemi Covid-19 bukan berarti menjadi pengahalang dalam berorganisasi seperti yang dituturkan oleh Bendahara BSO Teater Bangkit “Semoga dengan adanya virus Corona ini, hanya raga kita yang menjaga jarak. Bukan chemistry kita yang berjarak”.
