Aku termangu, saat waktu terus menipu
Kukira malam hanya sekejap
Taunya dia melesat
Kembali, di malam yang sama
Aku mematung sempurna
Terlalu sudah
Larik, di pohon tanpa nama
Berguguran
Macam menghina Tuan
Yang menitahkan perintahnya
Satu,
Dua,
Tiga,
Aku terus menghitung
Lalu empat, aku tetap menghitung
Sedang lima, aku lupa sampai mana aku berhitung
Oh iya, enam, hitunganku ternyata tenggelam
Meski teringat, sayang, tak sadar telah kubuang



