Ia tak memperumah yang berkeliaran
Ia tak memeraja seluruh pemimpin
Ia tak pernah menyengir dalam duka tiap insan
Tapi Ia adalah segala dari dunia busuk ini.
Kala semua hal menjadi nyata dengan engkau yang berdusta.
Kemana kini hati nurani tiap insan yang berbahagia karena-Nya?
Mendambakan hati dalam abai
Mendambakan megah dalam rumit
Mendambakan hidup dalam mati diri dan batin.
Ia tak pernah menuntut.
Tapi kita yang tak pernah waras menghadirkan-Nya dalam tiap liku doa dan dosa kita.
Manusia bodoh!.
Dan aku lebih bodoh karena menyadari bahwa kami ini sama.
Sama sama tak berakal dalam segala sulit.
Mengatasnamakan Tuhan atas penderitaan
Tapi tak dalam kebahagiaan.
Manusia bajing!.
Atau aku yang bajing?!.
Yang pasti kami sama sama pernah lalai.
Hampuraku dalam doa yang kini teriris dalam kalbu yang kotor.
Semoga Tuhan yang mendengar selalu memberi kami ampunan.
Aamiin.



