"Berbagi Kata, Berbagi Berita"

NES 2020 Membangun Kreativitas Pendidikan

Sumber Foto: doc.ESA

English Students Association (ESA) gelar National English Seminar dengan judul ELT Digital Learning in Post-Pandemic Era Sabtu (1/8). Seminar sehari ini dilaksanakan daring menggunakan aplikasi google meet. Jumlah peserta yang tergabung dalam seminar sekira 65 peserta.

Dua narasumber yang diundang ialah Made Hery Santosa Ph.D dan Roghibatul Luthfiyyah, S.Pd., M.Pd. Made Hery Santosa Ph.D menjelaskan sub tema Digital Transfer of Knowledge (ICT Based Teaching Learning). Ia menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran selama di rumah harus selalu menanamkan perilaku adaptif dan positif dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan tantangan sehari-hari. Menyoal rencana kegiatan pembelajaran, Made Hery memaparkan activity plan seperti: 1. Brainstoming: code breaking, 2. Discussion: content engagement, 3. Comprehension: project-based.

“Digital Transfer of Knowledge (ICT Based Teaching Learning) adalah students will be able to provide relevant information about covid waste in the form of a poster” terang Made. Contoh media dalam membuat poster yaitu, Canva, Pictochart, Adobe Spark, Poster my wall, venngage, Photoshop, dll lanjutnya. Setelah pembuatan poster yang menarik, pembelajaran dapat dilaksanakan melalui media seperti Zoom, WhatsApp, Google Classroom dan Google Drive. Made Hery Santosa Ph.D mengakhiri penjelasannya dengan menyinggung tiga pembelajaran kemanusiaan. “Ada 3 pillars of Humanizing Online Learning yaitu Presence, Empathy, and Awareness” tutup Made.

Selanjutnya, Roghibatul Luthfiyyah memilih Digital Language Assement sebagai sub tema. Ia kemudian membagikan link halaman www.menti.com sebagai contoh situs quick survey untuk diisi para peserta seminar. Menurutnya, assessment online yang harus dibangun adalah Understand your student, Align assessment with learning objectives and Design an appropriate assessment (pahami muridmu, sesuaikan asesmen berdasarkan objek pembelajaran dan mendesain asesmen yang cocok atau sesuai). Kemudian Roghibatul Luthfiyyah memarparkan bahwa Alternative Assesment itu harus Faireness, Reability, Validity, Authenticity, Formative assessment, Collaborative Learning, Rubric, Timely Feedback, and Self and Peer Assessment.

penulis

Anggi Erika Dewi

Berita Terkait

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

LPBA-BIPA Universitas Islam Malang Menggelar Lokakarya Penguatan Program Bahasa Asing dan BIPA 2024

Semangat Solidaritas Membentuk Generasi Berkualitas dalam Temu Akrab Mahasiswa Baru PBSI Unisma

2 Tahun Tragedi Kanjuruhan : Menjaga Solidaritas Masyarakat Sipil Terhadap Perjuangan Keluarga

Talkshow Pendidikan Ikut Memeriahkan Penutupan Kompetisi Matematika Nasional PHI Ke-XXIII di Unisma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Produk Fenomena

Buletin Fenomena Edisi September 2024

Lensa

Terbaru

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Populer

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Terbaru

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Populer

Refleksi Sejarah Resolusi Jihad, Unisma laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024

Libatkan Volunteer dari Jurusan Lain, ESA UNISMA Sukses Gelar NEF 2024

Cahaya Padam di Ujung Kemenangan

Dulu Bisa Hampir Setiap Hari Main Judol, Sekarang Tobat

Produk Fenomena

Buletin Fenomena Edisi September 2024

Lensa