Denting gamelan mengalun sayup,
Menyapa malam yang kelam kelabu,
Di balik tembok sunyi nan pilu,
Tersimpan kisah yang terbungkam.
Dialah wanita, terlahir merdeka,
Namun terbelenggu nafsu angkara,
Haknya dirampas, suaranya dibungkam,
Terjebak jeruji nafsu lelaki yang durjana.
Bagai kuncup bunga yang tak mekar,
Dipaksa layu sebelum berkembang,
Mimpi dan cita-cita terkubur dalam angan,
Tergantikan tangisan dan rasa sesak di dada.
Di mana keadilan yang diagungkan?
Di mana suara nurani yang didengarkan?
Kekejaman merajalela tanpa perlawanan,
Menelan korban jiwa yang tak berdosa.
Bangkitlah saudari, lepaskan belenggu,
Satukan tekad, lawanlah tirani,
Kobarkan semangat, nyalakan api,
Tunjukkan pada dunia, kau takkan terhenti
Suara bisu takkan selamanya terbungkam,
Keadilan akan bangkit dari kegelapan,
Bersama kita perjuangkan hak yang terampas,
Wanita berhak merdeka, takkan terbelenggu nafsu.



