Siapa benar, siapa salah, mana sebenarnya yang salah
Jika benar takkan salah, yang bersalah kan tetap salah lirik lagu karya Iwan Salman.
Mahasiswa salah satu tugasnya adalah sebagai Agent Of social Control yang memang harus buka lebar mata kita semua untuk peka terhadap fenomena yang ada. Problem ini bukan masalah tentang diantara kedua Paslon tidak mau mengalah, tapi mengakui kekalahan lebih baik. Pamflet yang sudah disebarluaskan dari Paslon 01 dan mendeklarasikan sebagai pemenang yang sekarang membuka Open Recruietment dan wajah yang di pampang Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa dari Paslon 01.
Berita-berita yang sudah ada dan jelas kemenangan Paslon 02 di lansirkan oleh Website : LPM Nadifia di tanggal 15 Desember 2023, LPM Fenomena di tanggal 21 Desember 2023, kolocokro.news.com tanggal 22 Desember 2023, patrolihukumindonesia.com tanggal 22 Desember 2023,radarnkri.id tanggal 22 Desember 2023, dengan menceritakan kronologi dan bukti-bukti yang sudah ada dari suara FH dapat kecurangan dan bukti CCTV tindakan oknum mahasiswa.
Mengambil tulisan ”Pemilu bukan untuk memilih yang terbaik, tetapi untuk mencegah yang terburuk berkuasa” Franz Magnis Suseno. Ditambah dalam hadist Alhaya’u minal iman yang berartikan bahwa rasa malu adalah bagian dari iman. Kemudian disambung dengan istilah jawa tepo sliro yang berarti pandai-pandai untuk mengetahui posisi diri dalam pandangan orang lain, atau kata lainnya adalah jangan merasa pintar, namun pintarlah merasa. Kemudian disambung yang paling keras digaungkan dari prinsip orang Madura Lebbi begus pote tolang atembang pote mata kalimat ini mengartikan lebih baik mati, dari pada hidup mengandung malu yang sering dipakai sebelum carok tapi mari oles lebih halus lagi dalam memecahkan persoalan ini.
Dengan carut marut politik perebutan kursi di BEM-U karena adanya ketidak adilan untuk paslon 02 yang benar-benar jelas dan terbukti dinyatakan menang dan paslon 01 mendeklarasikan diri bahwa mereka menang dengan kecurangannya dengan bantuan perubahan suara di FH.
Jajaran rektorat tidak akan membuat Surat keputusan (SK) kepengurusan BEM-U jika antara kedua Paslon masih terjadi konflik, karena tujuan dari pemira bukan soal perebutan jabatan, tapi menjadi pembelajaran politik bagi mahasiswa di tingkat universitas yang mana bakal diterapkan di masyarakat. Rektorat akan melantik jika antara kedua paslon sudah benar-benar tidak ada konflik dan sampai sekarangan keadilan itu belum diterapkan.
Kampus dan mahasiswa pasti mengharap pemimpin yang layak memimpin dan memang benar-benar pantas untuk menduduki jabatan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Malang (BEM-U) dan menyandang gelar Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa sebagai kepercayaan kampus dan mahasiswa UNISMA.